Mengembangkan Properti Inovatif dengan Fokus pada Kesehatan dan Kesejahteraan

Berkembangnya kesadaran akan pentingnya hidup sehat telah menjadi tren global, sehingga konsep wellness lifestyle real estate semakin populer. Proyek pengembangan ini mengintegrasikan resort wellness dan komponen real estate yang mengedepankan gaya hidup sehat, dengan tujuan menciptakan komunitas yang sehat dan seimbang. Bagaimanakah proses pengembangannya? Berikut penjelasannya:

1. Proses Pengembangan Wellness Real Estate

Pengembangan wellness lifestyle real estate merupakan fenomena yang semakin berkembang. Konsep ini menggabungkan resort wellness dan real estate dengan tujuan menciptakan komunitas yang sehat dan seimbang. Dalam pengembangan proyek ini, proses pengembangan serupa dengan pengembangan real estate pada umumnya. Namun, terdapat perbedaan penting dalam pengembangan konsep, perencanaan master plan, dan desain. Dalam konsep ini, setiap fasilitas dan infrastruktur harus dirancang dengan memperhatikan konsep wellness. Master plan harus mempertimbangkan aspek kesehatan dan lingkungan, seperti taman hijau dan penggunaan material yang ramah lingkungan. Selanjutnya, desain fasilitas harus menciptakan ruang yang fungsional dan nyaman untuk penghuni. Meskipun proses pengembangan serupa dengan pengembangan real estate pada umumnya, namun pengembangan wellness lifestyle real estate memiliki tujuan yang lebih spesifik yaitu menciptakan komunitas yang sehat dan seimbang, sehingga setiap tahap pengembangan harus diperhatikan dengan baik dan dipertimbangkan dengan konsep wellness sebagai acuan utama.

2. Pemilihan Situs dan Analisis

Dalam memilih lokasi untuk pengembangan wellness lifestyle real estate, terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan. Faktor-faktor tersebut mencakup lokasi, topografi, dan pemandangan sekitar. Lokasi harus dipilih jauh dari sumber polusi suara seperti jalan raya, bandara, atau pabrik, namun tetap mudah diakses dan terhubung dengan baik. Topografi harus memiliki perbedaan ketinggian yang minimal, sehingga memudahkan sirkulasi dan lingkungan yang nyaman untuk berjalan kaki. Adanya sumber air, pohon, dan formasi batu yang alami juga menjadi nilai tambah, karena dapat menjadi dasar bagi layout master plan tanpa banyak kendala. Meskipun pemandangan alami sekitar diinginkan, perlu juga pemandangan unik dan terbuka yang lebih menarik karena dapat memperoleh harga jual yang lebih tinggi. Oleh karena itu, pemilihan lokasi yang tepat merupakan faktor penting dalam pengembangan wellness lifestyle real estate yang sukses.

3. Penelitian Pasar dan Kelayakan

Dalam tahap ini, beberapa hal yang harus diperhatikan meliputi:

Kondisi Pasar, Prospek, dan Tren: Analisis pasar global, regional, dan lokal dilakukan untuk memahami tren yang terus berlangsung, pergeseran dalam pasokan dan permintaan, dan dinamika keseluruhan kelas aset. Begitu juga, pasar real estat perumahan tradisional lokal dievaluasi untuk mengidentifikasi peluang yang ada untuk pengembangan properti real estat gaya hidup sehat.

Analisis Kompetitif: Identifikasi, seleksi, dan analisis proyek-proyek yang ada

Profil pembeli (biasanya terbagi menjadi 3 kategori):

  • Pengguna akhir: Pembeli yang mencari rumah pertama, kedua atau liburan, kurang tertarik dalam menyewakan propertinya;
  • Pembeli investasi: Pembeli yang mencari pengembalian tahunan / kenaikan modal, dan hasil yang dijamin tinggi;
  • Investor gaya hidup:Pembeli yang meningkatkan gaya hidup mereka sambil juga mencari peningkatan nilai aset;

4. Strategi Pengembangan Konsep Wellness

Dalam fase ini, strategi pengembangan yang berbeda dibuat berdasarkan pemilihan lokasi dan hasil riset pasar serta analisis kompetitif, dengan kriteria utama untuk mendorong penjualan, pemasaran, dan model bisnis pengembangan. Strategi pengembangan mencakup hal-hal berikut:

Posisi dan Target Pasar: Posisi dapat berada pada beberapa kategori (tempat tinggal untuk orang tua, hunian multigenerasi, komunitas wellness terencana, proyek yang digunakan secara campuran, dan real estate resort/spa). Berbeda posisi menarik target pasar yang berbeda; namun, real estate gaya hidup sehat lebih banyak menargetkan pembeli lokal daripada pembeli internasional.

Komponen Pengembangan: Posisi dan target pasar yang telah ditetapkan menentukan amenitas kesehatan yang akan dimasukkan. Selain itu, berbagai negara memiliki preferensi yang berbeda. Pengguna akhir mengharapkan adanya club house (spa, pusat kebugaran, pilihan makanan sehat, klub anak-anak) dan fasilitas kesehatan luar ruangan (platform yoga, peralatan kebugaran fungsional, jalur, taman, dan pertanian organik). Untuk komunitas yang berpusat pada resor kesehatan, biasanya pertanian organik menjadi club house-nya. Komunitas kesehatan ditentukan oleh komponen sosial yang kuat melalui ruang umum yang menjadi tempat penyelenggaraan lokakarya/acara atau taman dan plaza yang mendorong interaksi.

5. Rancangan dan Panduan Pengembangan

Dalam tahap Desain dan Pengembangan, sebuah Rangkuman Desain dan Pengembangan disusun berdasarkan strategi konsep dan program area terperinci yang mencakup alokasi ukuran untuk setiap ruangan. Dokumen ini bertujuan untuk memberikan pedoman bagi perencana utama, arsitek, dan desainer agar dapat sejalan dengan rencana konsep. Dengan adanya perbedaan dalam konsep, komponen, dan alokasi ruang, Rangkuman Desain dan Pengembangan sangat penting dan berfungsi untuk menerjemahkan visi proyek menjadi pengembangan yang sukses di mana semua detail memiliki dampak signifikan pada pengalaman pengguna dari produk akhir. Jadi, Rangkuman Desain dan Pengembangan sangat diperlukan agar pengalaman pengguna dari produk akhir dapat optimal.

6. Rencana Induk

Master plan atau rencana induk fokus pada beberapa elemen penting berikut:

  1. Lokasi Komponen: Meskipun privasi penting untuk menciptakan lingkungan yang menenangkan bagi penghuni yang mencari kesejahteraan, namun menciptakan interaksi dan sense of community antara pengunjung dan penghuni merupakan hal yang penting dalam perencanaan layout. Misalnya, pengembangan yang berpusat di sekitar resor kesehatan, pusat kesehatan, dan outlet makanan dan minuman tertentu harus ditempatkan secara strategis antara resor dan tempat tinggal agar mudah diakses.
  2. Sirkulasi Orang: Konektivitas dan jarak yang nyaman antara berbagai area di pengembangan sangat penting. Sistem sirkulasi yang luas yang mencakup jalur berjalan, berlari, dan bersepeda akan memudahkan aktivitas fisik.
  3. Lanskap: Lanskap dapat digunakan untuk mendukung efek terapeutik dari tanaman dan sirkulasi alami orang. Hal ini juga memungkinkan menciptakan lingkungan yang memaksimalkan paparan cahaya sambil mengoptimalkan bayangan, mendorong aliran udara, memisahkan kebisingan, secara alami mengatur suhu, dan menciptakan ruang pelindung – semua faktor penting untuk kesejahteraan tamu dan penghuni. Sedangkan topografi dan komposisi sebuah situs mungkin memberikan beberapa pembatasan dalam hal lanskap, menciptakan layout yang unik dapat memberikan peluang sendiri. Meminimalkan gangguan pada lahan adalah kunci untuk berhasil dalam menciptakan lanskap yang sehat.

7. Panduan Desain untuk Rencana Induk

Setelah tahap perencanaan selesai, langkah selanjutnya adalah menetapkan parameter desain untuk keseluruhan pengembangan. Tujuannya adalah untuk menciptakan keselarasan di antara komponen-komponen yang berbeda (dari segi desain, arsitektur, tata landscaping, dan konsep).

Ketidakhadiran parameter tersebut dapat menyebabkan kekacauan dan dapat mengakibatkan isolasi antara kumpulan komponen dalam pengembangan, sehingga bertentangan dengan penciptaan lingkungan dan komunitas kesehatan yang terintegrasi, yang berdampak pada kinerja aset yang buruk. Contoh dari parameter desain tersebut adalah jenis dan warna material, lebar jalan dan trotoar, tinggi bangunan, dan elemen arsitektur, di antara lain. Dengan menetapkan parameter desain yang tepat, pengembangan dapat mencapai keselarasan dan menyediakan lingkungan yang konsisten dan menyatu bagi penghuninya.

8. Desain Detail untuk Setiap Fasilitas Individual

Dalam tahap ini, fokusnya adalah pada arsitektur dan desain interior dari masing-masing fasilitas, dan ini sangat penting untuk menggabungkan seluruh pengembangan dalam sebuah fondasi kesehatan holistik. Rincian yang dibutuhkan pada fase ini memberikan kesempatan untuk memasukkan beberapa elemen yang berfokus pada kesehatan dan keberlanjutan, seperti:

Orientasi dan Bentuk: Penempatan dan desain bangunan untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya lingkungan (cahaya, udara, pemandangan, sirkulasi udara) untuk menciptakan kenyamanan dan mengoptimalkan konsumsi energi.

Bahan: Memprioritaskan bahan alami, tahan lama, dan fungsional yang membutuhkan perawatan minimal untuk menciptakan suasana yang hangat dengan permukaan yang lembut di sentuh. Untuk membatasi jejak karbon, bahan-bahan tersebut harus bersumber dari lokal. Bahan-bahan tersebut antara lain batu alam, kayu, dan ubin bertekstur dan harus secara alami menyatu dengan bentuk dan nada lanskap lokal.

Desain Biophilic: Memasukkan alam ke dalam bangunan dapat meningkatkan rasa terhubung dengan lingkungan alami. Hal ini dapat dicapai dengan dinding vegetasi (internal/eksternal), desain yang meniru bentuk dan pola alami, dan fitur air.

Untuk properti merek dagang, keputusan mengenai penyewaan beberapa atau seluruh unit yang dijual kepada pemilik independen kembali ke resor kesehatan sangat penting. Keputusan seperti itu mempengaruhi penggunaan dan desain arsitektur unit. Sementara unit yang dijual perlu distandardisasi dari perspektif fungsi, tata letak, desain interior, dan keamanan, namun mereka harus dapat menampung kebutuhan pemilik pribadi (menambahkan dapur, kamar pembantu, dan ruang penyimpanan pemilik).

9. Konstruksi

Dalam proses pengembangan proyek, terdapat teknologi baru yang memungkinkan proses konstruksi yang lebih berkelanjutan menggunakan teknologi prefabrikasi. Model ini didasarkan pada pembuatan dan perakitan komponen bangunan di pabrik-pabrik di luar lokasi. Keuntungan dari model ini termasuk pengurangan waktu dan biaya konstruksi yang signifikan, pengurangan polusi dan limbah, penurunan bahaya keselamatan konstruksi, dan kontrol kualitas yang lebih baik.

Untuk pengembangan yang mencakup resor kesehatan dan real estate, tahap konstruksi dimulai dengan komponen resor kesehatan. Untuk menghasilkan penjualan premium yang diinginkan, sangat penting bahwa resor kesehatan beroperasi dan terlebih dahulu teretabilisasi sebagai titik anchor. Oleh karena itu, tahap konstruksi dilakukan setelah pembukaan resor kesehatan.

10. Pemasaran dan Penjualan

Saat fase pemasaran dan penjualan dimulai, tim khusus dibentuk untuk bekerja bersama dengan profesional pihak ketiga. Selain itu, kerja sama dengan konsorsium, publikasi, dan acara kesehatan dan kebugaran dapat membantu meningkatkan kesadaran pembeli yang ditargetkan. Hal ini akan membantu memperkenalkan dan mempromosikan properti yang dibangun dengan fokus kesehatan dan kebugaran kepada calon pembeli yang tepat. Melalui upaya pemasaran yang tepat, hasil penjualan yang diharapkan dapat tercapai sehingga proyek dapat menghasilkan keuntungan yang optimal.


 Secara keseluruhan, mengembangkan properti “wellness real estate” adalah suatu tantangan yang menarik. Dengan memahami proses pengembangan, pemilihan lokasi yang tepat, konsep wellness yang efektif, desain yang tepat, dan strategi pemasaran yang tepat, pengembang dapat memastikan kesuksesan proyek mereka. Proyek “wellness real estate” yang berhasil akan menarik konsumen yang sadar akan kesehatan dan kesejahteraan, dan memberikan penghuni dengan lingkungan yang sehat, aman, dan nyaman untuk hidup. 

sumber: A Guide to Developing Wellness Real Estate

The post Mengembangkan Properti Inovatif dengan Fokus pada Kesehatan dan Kesejahteraan appeared first on Tumbas.in.

source

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Berbuka Puasa Tanpa Balas Dendam: Cara Meningkatkan Kesehatan Selama Ramadan
Next post Rahasia di Balik Ketupat: Mengapa Makanan Ini Selalu Ada di Hari Raya Lebaran?